Senin, 19 Oktober 2009

Dia Yang Kurindu


Dia yang kurindu
Bola mata itu
begitu sendu, cerah dan tegar
memancarkan bias-bias cinta dan kasih sayang
memandangnya menyejukkan hati
seolah tegas melindungi

Dia yang kurindu
Tangan itu
wangi syahidah di padang permai
mengepulkan bakul nasi
mencuci noda pembalut diri
menjamah debu di tempat berlindung
membelai mesra kami
menengadah memohon kepadaNya tanpa henti

Dia yang kurindu
Bibir itu
Bibir dzikir merona
Menasehati, mengajari, meminta maaf,
berceloteh renyah, bertakbir, bertahmid, bertahlil
berdo’a dan tilawah penyegar hari

Dia yang kurindu
berkelebat-kelebat di tiap hariku
kuigaukan setiap malam
kusebut dalam setiap do’aku

Meski..
Aku harus membuka mata
sosokmu tak seperti yang kurindu

Namun,
engkau tetap matahariku
pahlawanku dan pohonku

Takkan kulupakan pengorbananmu
memikul kami selama sembilan bulan
menantang badai kematian di detik-detik kelahiran
mencurahkan materi arti kepedulian
menanti kami harap-harap cemas saat kami terlambat ke pangkuanmu
serta membela kami saat kami tersudut
Tak berdaya mahluk ini membalas jasamu
Syukron ummi..

Harapanku ummi,
Segeralah menatap hati dan hari
Menyadari kecilnya dunia
Mendekat kepadaNya yang Maha Pengampun
Bersenandung bersama kami
Menikmati milikNya
berhiaskan takbir, tahmid, dan tahlil

Segeralah ummi..
Gemuruh rindu akan sosok ummi yang mulia
tak tertahankan lagi
Segeralah ummi..
Saat engkau telah menjadi mujahidah yang kurindu
aku ingin berterima kasih lagi lebih dalam



Created by : Yusmaindah Jayadi (Asiyah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tafaddal...insya Allah akan sangat membantu...Kawan